Cara Meminimalkan Limbah Kakao

Untuk mengoptimalkan keuntungan dalam bisnis, diantaranya dengan meminimalkan waste/sampah. Termasuk juga dalam hal agrobisnis buah Kakao. diantara hal yang bisa dilakukan yaitu mengurangi limbah panen pertanian kakao dengan ramah lingkungan. Cara ini lebih efisien karena tidak membutuhkan ongkos produksi yang lebih banyak. Adapun beberapa cara sederhana  sebagai berikut:

limbah kakao

  1. Pemetikan dan sortasi buah: Kakao adalah tanaman yang waktu pemanenannya adalah musiman. Kakao varietas Amelanado mencapai puncak panen yang lebih tajam dari kakao Amazon. Amelonado menunjukkan bahwa 75% panen tahunan terjadi antara periode September-Januari, sedangkan pada varietas Amazon tidak lebih dari 50 % panen pada periode yang sama. Semakin rendah jumlah panen puncak, akan semakin menguntungkan karena penyebaran waktu panen yang merata dapat menurunkan jumlah kebutuhan dan kapasitas alat-alat pengolahan. Selain itu,penyebaran waktu panen akan jugamenurunkan kuantitas hasil limbah yang dihasilkan, sehingga memudahkan petani untuk mengolah limbah tersebut.
  2. Waktu pemetikan: Pemetikan terhadap buah yang muda dan buah yang terlewat tua seharusnya dihindari. Buah yang masih muda masih memiliki yang gepeng, sehingga limbah kulit dan daging buah kakao masih banyak. Selain itu, kakao yangsudah tua akan memiliki biji yang telah berkecambah. Biji yang telah berkecambah tidak akan bisa diolah menjadi bahan baku atau semi baku lain, sehingga akan menjadi limbah panen. Limbah panen yang terlalu banyak akan menyulitkan para petani untuk mengolahnya.
  3. Penyimpanan buah: Pemeraman buah dilakukanselama 5-12 hari tergantung kondisi setempat dan derajat kematangan buah. Selama pemeraman buah, dihindari buah kakao yang terlampau masak, rusak, atau diserang jamur, yakni dengan cara diantaranya adalah: Mengatur tempat pemeraman agar bersih dan terbuka, Memberi alas pada permukaan tanah dan penutup permukaan dengan daun kering. Cara ini akan dapat menurunkan jumlah biji kakao yang rusak daari sekitar 15% menjadi 5%. Hal – hal tersebut dapat mengurangi pertumbuhan jamur pada biji kakao. Biji kakao yang terkena serangan jamur akan menurunkan hasil kualitas produksi dan mungkin tidak dapat diolah dan menjadi limbah.
  4. Pemecahan Buah. Pemecahan buah dapat dilakukan dengan pemukul kayu, pemukul berpisau, atau dengan teknologi modern. Pemecahan berpisau sering digunakan meskipun cara ini tidak dianjurkan karena dapat merusak biji kakao. Biji kakao yang rusak akan mudah terserang jamur. Kakao yang terserang jamur tidak dapat difermentasikan dan alhasil akan menjadi limbah.
  5. Untuk pengolahan kakao secara modern dan ramah lingkungan, peralatan bisa di lihat disini.

Sumber : sustainablemovement | gambar (shsnews.co)

Produk Rumah Mesin

1. Mesin Pertanian

mesin-pencacah-jerami-209x300

 2. Mesin Perkebunan

Sangrai-Kakao2

 3. Mesin Peternakan

Pencetak-Krambel-300x202

 4. Mesin Produksi Kelapa

Mesin-Parut-Press-Santan1-225x300

 5. Mesin Produksi Umum

Vacuum-Drying-Rumah-Mesin-184x300

 6. Mesin Sabut Kelapa

Mesin-pengurai-Sabut-300x225

 7. Mesin Makanan

mesin-jahe-Instan2-169x300

8. Mesin Kerajinan

steamer-pressto1-225x300

 9. Mesin Konstruksi

Mesin-Press-Batako

 10.  Mesin Perikanan

Mesin-Pemisah-daging-dan-tulang-ikan

Info Pemesanan

RUMAH MESIN
Pusat Mesin Usaha Anda
Jl. Gedongkuning Selatan 202 Yogyakarta
Call Center: 0274 443 9219
SIMPATI : 0812 2222 9224 /0813 2804 2283
XL : 0877 1818 2211 / 0878 3336 8884
MENTARI : 081 666 9383
Email : rumahmesin@gmail.com

Cara Pengolahan Kopi

Cara Pengolahan Kopi

Biji Kopi

Untuk membuat kopi yang baik dari bahan biji kopi, setidaknya ada beberapa proses pengolahan yang harus dilalui. Proses tersebut adalah proses pengolahan biji kopi primer dan dan sekunder. Proses primer adalah proses pengolahan biji kopi dari buah kopi siap petik sampai biji kopi siap dijadikan kopi bubuk. Sementara proses sekunder adalah proses pengolahan biji kopi sampai  siap konsumsi.

A. Proses pengolahan Kopi Primer

  1. Panen tepat matang
  2. Sortasi buah sehat
  3. Pengupasan kulit buah
  4. Proses fermentasi
  5. Pencucian biji kopi
  6. Pengeringan mekanis
  7. Pengupasan Biji kopi HS
  8. Sortasi biji kopi kering
  9. Pengemasan dan penggudangan

B. Proses  pengolahan kopi Sekunder

  1. Biji kopi
  2. Penyangraian / roasting
  3. Tingkat sangrai
  4. Pencampuran
  5. Penghalusan biji kopi sangrai dan
  6. Pengemasan

Untuk proses pengolahan kopi baik primer ataupun sekunder membutuhkan beberapa peralatan antara lain :

1. Alat dan mesin proses pengolahan kopi primer

  • Mesin Sortasi buah
  • Mesin pengupas kopi basah
  • Kotak fermentasi
  • Mesin pencuci kopi
  • Mesin pengering kopi
  • Mesin pengupas kopi HS (biji dalam)
  • Mesin Sortasi biji kopi kering dan
  • Mesin pengemasan
  • Penting : alat tambahan adalah pengukur kadar air kopi

2. Alat dan mesin proses pengolahan kopi sekunder

  • Roaster / alat sangrai kopi
  • Mesin pembubuk kopi dan
  • Mesin pengemas

Sumber :

  1. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
  2. Rumah Mesin Indonesia