Cara Membuat Emping Jagung

EmpingJagungEmping Jagung merupakan makanan ringan khas Indonesia yang dibuat dengan cara tradisional berbentuk emping mirip kerupuk. Emping dibuat dari berbagai bahan-bahan penting yang mengandung cukup sari pati seperti emping mlinjo dan emping jagung. Emping mlinjo dibuat dari biji mlinjo yang biasa dijadikan cemilan atau pelengkap hidangan seperti sroto, sop, gado gado, dan sebagainya. Emping jagung terbuat dari jagung yang ditumbuk, emping jagung juga biasa dijadikan cemilan gurih atau makanan ringan dengan variasi aneka rasa.

Emping Jagung Diproduksi diberbagai daerah di indonesia dan yang terebanyak  di Pulau Jawa. Meskipun termasuk jenis jajanan tradisional, namun emping Jagung mudah dijumpai di toko, supermarket dan berbagai restoran bahkan ada yang sampai di export keluar negeri seperti Timur Tengah dan Amerika. Emping yang dijual ada yang dalam keadaan mentah dan ada pula yang sudah siap dikonsumsi.

Karena rasanya yang bervariasi, emping jagung lebih banyak disukai dari pada emping mlinjo yang memiliki sensasi rasa gurih dan pahit. Emping jagung yang memiliki ukuran lebih kecil namun tak kalah gurih. Taburan bumbu pada emping jagung juga membuat emping ini terasa istimewa. Dahulu emping jagung hanya berasa asin atau original namun sekarang emping jagung telah memiliki banyak varian rasa mulai dari emping jagung rasa balodo pedas, jagung manis, sapi panggang, keju bahkan pizza. Emping jagung cocok dinikmati di berbagai acara sebagai cemilan keluarga, saat santai atau saat sedang atau anda pergi berlibur.

Proses pembuatan Emping Jagung relatif mudah. Namun memerlukan kesabaran dan kehati hatian karena bentuknya yang kecil dan tipis. Bahan yang digunakan hanyalah jagung, garam dan bumbu sesuai selera. Jagung yang digunakan harus besar dan tua ( jagung pipil )agar saat di pipihkan tidak rusak dan kecil kecil.

Proses membuat emping jagung ;

  • Jagung pipil kering dicuci hingga bersih dan pastikan bebas dari jamur.
  • Setelah itu jagung direbus dengan air kapur selama kurang lebih 1 jam untuk menghancurkan kulit ari. selanjutnya dicuci kembali dan direndam selama semalam baru kemudian jagung dikukus selama 1 jam.
  • setelah matang jagung yang masih panas dipipihkan atau digenjet dengan mesin pemipih emping jagung untuk menghasilkan emping jagung mentah.
  • Emping jagung mentah dijemur dibawah terik matahari selama 1 sampai 2 hari. Baru kemudian digoreng dengan minyak panas selama beberapa detik.

Untuk menciptakan emping berbagai rasa, minyak yang digunakan untuk menggoreng ditambahkan garam atau larutan bumbu sambil diaduk aduk agar bumbu dapat tercampur rata. Hal ini yang membuat emping jagung terasa gurih dengan bumbu yang meresap.

Agar rasa dan aroma Emping Jagung segera masukan kedalam plastik atau toples kedap udara. Emping jagung siap dinikmati

Sumber :

–          http://rumahmesin.com/

–          http://www.masakkue.com

PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGASAPAN

lemari-asap1 Ikan

Pengolahan maupun pengawetan ikan harus lebih diperhatikan mengingat hal tersebut berpengaruh pada kesehatan konsumen. Jangan sampai kebutuhan akan protein tinggi yang diharapkan terpenuhi dari ikan olahan malah justru membahayakan bagi konsumennya. Mengingat fenomena penggunaan bahan kimia berbahaya oleh produsen atau nelayan khususnya penggunaan formalin yang semakin merebak dan menghawatirkan.

Biasanya alasan penggunaan formalin sebagai bahan pengawet ikan di tingkat produsen dipicu oleh naiknya harga bahan tambahan pada pengolahan ikan, hal ini sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan usaha para pengolah. Seringkali terjadi harga penjualan tidak dapat menutupi biaya produksi. Sehingga untuk dapat mempertahankan usahanya, para pengolah lebih memilih menggunakan bahan pengawet formalin sebagai bahan alternatif pada proses produksi baik pada bahan baku maupun pada proses pengolahan. Formalin itupun mudah sekali diperoleh, pada waktu penjemuran ikan tidak dihinggapi lalat dan lebih cepat kering. Tekstur ikan pun menjadi lebih padat, bersih, putih, mengkilap dan tidak berbau amis. Penampakan produk yang lebih bersih inilah yang sangat disukai oleh konsumen. Gejala dilematis ini harus disikapi dengan memilih jenis pengawet yang aman, sehat, namun tetap menguntungkan.

Padahal, Ikan merupakan sumber protein hewani dengan kandungan gizi yang tinggi. Dimana protein berperan sebagai penyusun utama komposisi dalam tubuh manusia. Kandungan mineral, vitamin, dan lemak tak jenuh dalam protein ikan mencapai 20 % dan lebih dari itu ikan mengandung sedikit kolesterol dan sedikit lemak, karena itu ikan dapat menjadi pilihan dalam pemenuhan kebutuhan gizi yang baik untuk manusia. Disamping itu, protein ikan antara lain bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan badan (baik tinggi maupun berat), meningkatkan daya tahan tubuh, mencerdaskan otak/mempertajam pikiran, dan meningkatkan generasi/keturunan yang baik.

Tabel Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan

Kandungan Dalam Ukuran Kadar (%)

Protein                                 : 17,00

Lemak                                   : 4,50

Mineral dan vitamin        : 2,52 – 4,50

Kandungan air                   : 76,00

Di samping memiliki kelebihan, komoditi ikan merupakan bahan pangan yang mudah membusuk (Perishable food). Ikan relatif lebih cepat mengalami pembusukan daripada daging hewan umumnya, hal ini dikarenakan pada saat ditangkap ikan selalu berontak sehingga banyak kehilangan glikogen dan glukosa. Glikogen dan glukosa pada hewan yang mati dapat mengalami glikolisis menjadi asam piruvat yang selanjutnya diubah menjadi asam laktat. Alhasil, apabila ikan terlalu banyak berontak pada saat ditangkap maka akan banyak kehilangan glikogen dan glukosa sehingga kandungan asam laktat ikan menjadi rendah. Dengan demikian nilai pH-nya relatif mendekati normal. Nilai pH yang mendekati normal ini sangat cocok untuk pertumbuhan bakteri, sehingga ikan segar harus segera diolah dengan baik agar layak untuk dikonsumsi.

Dalam upaya mengatasi permasalahan sifat ikan yang mudah membusuk banyak dijumpai metode pengolahan maupun pengawetan ikan. Namun, dari masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang menjadi perhatian adalah penggunaan metode pengawetan menggunakan bahan-bahan kimia yang cenderung berbahaya bagi kesehatan konsumen (manusia) itu sendiri. Salah satu bahan kimia berbahaya yang biasa digunakan sebagai bahan pengawet ikan adalah formalin. Formalin merupakan larutan komersial dengan konsentrasi 10-40% dari formaldehid. Bahan ini biasanya digunakan sebagai antiseptic, germisida, dan pengawet.

Formalin mempunyai banyak nama kimia diantaranya adalah : Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform, Formic aldehyde, Formalith, Tetraoxymethylene, Methyl oxide, Karsan, Trioxane, Oxymethylene dan Methylene glycol. Di pasaran, formalin bisa ditemukan dalam bentuk yang sudah diencerkan, dengan kandungan formaldehid 10-40 persen.

Bentuk penyalahgunaan formalin pada bahan pengawet makanan dalam jangka pendek akan mengakibatkan bersin, radang tonsil, radang tenggorokan, sakit dada yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual, diare dan muntah. Dan lebih dari itu jika semakin lama pada tingkat konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

Kesalahan dalam penggunaan formalin tidak sepenuhnya harus dilimpahkan pada masyarakat maupun nelayan pada khususnya, karena dari sebagian besar mereka beranggapan bahwa formalin memiliki nilai beli yang lebih murah dan efektif. Untuk itu, dalam menjawab asumsi masyarakat yang demikian, kita berusaha memperkenalkan satu metode yang lebih aman dalam pengawetan ikan, yaitu penggunaan metode proses pengasapan ikan atau pengovenan ikan menggunakan bahan bakar gas atau menggunakan tungku asap yang disalurkan ke dalam lemari.

Teknik pengasapan atau pengovenan ikan ini berfungsi untuk mengawetkan ikan, juga memberi cita rasa khas asap yang enak. Lemari Asap biasanya didesain untuk dapat diatur suhunya menggunakan termocouple. Lemari Asap ini sangat cocok untuk mengawetkan berbagai jenis ikan, baik ikan tawar ataupun laut.

Informasi Lebih Lanjut Bisa Hub ; http://rumahmesin.com

*Disaring dari berbagai sumber

Cara Mencetak Cocopeat Blok (Serbuk Sabut Kelapa) Bernilai Ekspor

SabutKelapaCocopeat blok (serbuk sabut kelapa) yang merupakan serbuk sisa pengolahan penguraian sabut kelapa yang dicetak berbentuk kubus memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Pengolahannya cukup sederhana, namun dapat mengangkat harga cocopeat.

Cocopeat blok sering dimanfaatkan oleh perusahaan pembuat karbon batrai atau juga sebagai media tanam. Pengguna terbesar produk ini adalah Korea Selatan.

Penggunaan cocopeat selama ini di dalam negeri banyak digunakan sebagai media tanam pengganti tanah, atau sebagai campuran pembuatan pupuk organik. Harga jualnya pun tidak lebih dari Rp 600 an rupiah. Namun informasi dari rekan pengrajin cocopeat di Lampung, harga jual Cocopeat blok mencapai Rp 2.300 an per kg. Harga yang cukup menggiurkan.

Untuk membuat Cocopeat blok, cukup sederhana. Cara ini saya ambil dari proses pembuatan cocopeat bapak Pani di Lampung.

  1. Lakukan proses penguraian sabut kelapa dengan memilih kelapa yang sudah tua, memiliki serat yang matang, sehingga dapat dimanfaatkan cocofibernya.
  2. Pisahkan antara serat sabut kelapa (cocofiber) dengan serbuk sabut kelapa (cocopeat)
  3. Kemudian ayak cocopeat untuk memisahkan lagi serat sabut kelapa yang pendek, sehingga hanya diperoleh serbuk sabut kelapa yang seragam.
  4. Lakukan proses pengeringan pada cocopeat. ada juga buyer yang mensyaratkan kadar garam pada serbuk cocopet dengan kadar 2%, karena itu sebelum dilakukan pengeringan dilakukan pencucian, atau pembiaran melalui hujan.
  5. Tingkat kekeringan pada cocopeat harus mencapai minimal 12% kadar air.
  6. Lakukan proses pencetakan menjadi cocopeat blok. Ukuran yang diminta biasanya dimensi 30x30x15cm atau 30x30x20cm dengan masing-masing ukuran berbobot + 5 kg.
  7. Lakukan proses packing menggunakan plastik yang diikat kuat menggunakan tali.
  8. Cocopeat blok siap dikirim
Lalu alat atau mesin apa yang dibutuhkan untuk Proses pembuatan cocopeat blok? Proses pembuatan cocopeat blok cukup membutuhkan press cocopeat dan saringan.
Kemudian bahan baku bisa diperoleh dari para produsen cocofiber (serat sabut kelapa) yang biasanya belum banyak dimanfaatkan.
Dengan pasar yang masih cukup terbuka juga harga yang kompetitif, maka semoga tulisan ini bermanfaat, dan kami rumahmesin.com siap membantu anda jika ingin berinvestasi dalam pembuatan cocopeat blok dengan penyediaan mesin-mesinnya. Untuk mesin press cocopeat dapat dilihat disini.

Sumber : http://rumahmesin.com 

Cara Membuat Proses Pelet Untuk Pakan Lele

PeletSelain bibitnya yang mudah didapatkan, Lele juga salah satu jenis Ikan yang paling banyak dipakai sebagai lauk oleh pengusaha warung makan. Khususnya warung makan Lesehan karena mudah didapatkan dari distributur pengusaha Lele.

Lele dapat tumbuh baik dengan makanan buatan berbentuk Pelet yg kadar proteinnya sekitar 30%. Akan tetapi jika makanan buatan tersebut digunakan sebagai makanan pokok, tanpa ditunjang makanan alami maka kadar proteinnya perlu dinaikkan sampai 40%. Adapun Bahan-bahan untuk membuat Pelet Pakan Lele Yakni ;

  • Tepung ikan 120 gram
  • Tepung darah 100 gram
  • Tepung kedele 200 gram
  • Kaldu 80 gram
  • Dedak halus 350 gram
  • Tepung terigu 100 gram
  • Tepung daun turi 350 gram
  • Garam mineral 10 gram
  • Vitamin 50 gram

Cara membuat Pakan Ikan Lele Berbentuk Pelet terdiri dari beberapa proses :
Pertama bahan baku yg masih kasar dihaluskan terlebih dahulu. Untuk menghaluskannya gunakan alat penggiling atau penumbuk, kemudian hasil gilingan diayak hingga didapatkan tepung yg halus. Ampas ayakan dikumpulkan dan ditumbuk lagi sampai didapatkan tepung yg halus lagi. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang.
Agar bahan baku lebih mudah digiling, sebaiknya bahan baku dijemur terlebih dahulu sampai kering terus langsung digiling. Setelah bahan baku halus, barulah dilakukan penakaran atau penimbangan sesuai kebutuhan.

Cara Mencampur Bahan Baku Untuk Pakan Lele 

Bahan baku pakan ikan lele yg sudah menjadi tepung halus tadi sebaiknya kita golongkan menjadi 2, yaitu golongan yg berjumlah banyak misalnya dedak, tepung ikan, dan tepung kedelai serta golongan yg berjumlah sedikit seperti vitamin dan mineral.

Cara mencampur bahan-bahan yg berupa tepung kering dimulai dari bahan yang jumlahnya paling sedikit. Secara berangsur-angsur, tambahkan bahan-bahan lain yg jumlahnya lebih banyak sedikit demi sedikit. Bahan pakan ikan lele yg jumlahnya paling banyak dicampurkan paling akhir.

Semua bahan dicampur sambil diaduk hingga merata termasuk bahan perekat. Setelah semua bahan dimasukan lalu adonan diangkat dan didinginkan diatas wadah yg besar.

Setelah itu adonan bahan baku yang telah dingin, dicetak dengan alat penggiling daging/ cabe dan hasilnya berupa bulatan – bulatan yang memanjang, dipotong satu senti, satu senti terus di keringkan.

Sumber Referensi ;

http://rumahmesin.com/

 

Proses Pembuatan Briket Arang Dari Tempurung Kelapa

Arang

Briket Arang tempurung kelapa sampai kapanpun akan dibutuhkan, karena ia adalah salah satu alternatif penghasil energi yang ramah lingkungan. Konsumen dalam maupun laur negeri sangat prefer terhadap produk briket tempurung tersebut. Yang ingin berinvestasi, So jangan khawatir kehilangan pasar pembeli :)

Untuk membuat briket tempurung kelapa ada beberapa hal yang perlu disiapkan, antara lain bahan baku, alat dan mesin proses dan ilmu atau teknik membuat briket tempurung kelapa.

:)

Untuk membuat briket tempurung kelapa ada beberapa hal yang perlu disiapkan, antara lain bahan baku, alat dan mesin proses dan ilmu atau teknik membuat briket tempurung kelapa.

:)

Untuk membuat briket tempurung kelapa ada beberapa hal yang perlu disiapkan, antara lain bahan baku, alat dan mesin proses dan ilmu atau teknik membuat briket tempurung kelapa.

1. Bahan baku

Untuk membuat arang, ada beberapa proses antara lain dengan cara pirolisis atau juga dengan pembakaran melalui drum tertutup. Bedanya adalah proses pirolisis akan menghasilkan asap cair, sementara pembakaran drum tertutup, asap dibuang keluar.

2. Alat dan Mesin

Untuk membuat briket, dapat dilakukan secara manual maupun otomatis, untuk membantu memperlancar proses produksi, mesin otomatis lah yang biasaya dipilih. Alat dan mesinnya antara lain.

Untuk dapat melihat mesin pembuat briket, bisa dilihat disini atau silahkan klik disini.

3. Teknik Proses Pembuatan Briket

  • Pengarangan
    Tempurung kelapa dibuat arang dengan cara pengarangan manual melalui tong kemudian (dibakar) dan ditutup hingga hanya ada sedikit ventilasi pada tong arang tersebut.  atau dengan cara proses pirolisis, dimana tempurung dimasukkan ke dalam tangki pirolisis dalam keadaan tertutup, kemudian asap dikondensasikan hingga dapat asap cair.
  • Penepungan
    arang yang dihasilkan melalui pembakaran manual atau pirolisis kemudian ditepung menggunakan diskmill
  • Pencampuran media
    Tepung tempurung kelapa yang telah disaring selanjutnya dicampur dengan lem kanji. Pada saat pencampuran ditambah dengan lem kanji sebanyak 2,5 % dari  tepung tempurung kelapa.
  • Pencetakan Briket Arang
    Setelah bahan-bahan tersebut dicampur secara merata, selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan briket dan kemudian dilakukan pengovenan maupun penjemuran.

Referensi Mesin briket yang dapat dijadikan acuan pembuatan briket tempurung kelapa, dapat dilihat link ini atau silahkan klik disini.

Sumber :

  1. http://produkkelapa.wordpress.com
  2. http://indonesiancharcoal.wordpress.com
  3. http://www.antarafoto.com/bisnis/v1277276401/briket-tempurung-kelapa
  4. http://rumahmesin.com