Cara Destilasi Kayu Gaharu

Kayu Gaharu

Kayu Gaharu

Destilasi Kayu Gaharu? apa bisa, kayu didestilasi? Sebelumnya untuk diketahui kayu Gaharu merupakan kayu berwarna kehitaman yang banyak terdapat di Indonesia. Kayu ini secara tradisional sudah digunakan sebagai bahan dupa, kemudian ada juga yang mulai menggunakan untuk campuran parfum atau untuk aromaterapi. Lebih luas, Gaharu juga dipakai sebagai campuran ramuan obat karena pada dasarnya aroma wanginya dapat digunakan sebagai aromaterapi. Secara umum sebelum dijadikan campuran parfum dan sejenisnya Gaharu diolah dengan menjadikanya minyak atsiri yang dikenal dengan cara menyuling/destilasi. Metode destilasi/ penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan 3 cara, antara lain :

  1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)
  2. Penyulingan dengan Air dan Uap (Water and Steam Distillation)
  3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)

Untuk saat ini akan kita review Penyulingan minyak yang menggunakan teknik distilasi uap atau air untuk mengekstraksi minyak dari kayu tersebut.  berikut cara-caranya :

  1. Untuk mendapatkan minyak gaharu dengan distilasi air, kayu gaharu direndam dalam air.
  2. Kemudian potongan gaharu yang dimasukkan ke dalam peralatan distilasi uap.
  3. Tenaga uap yang dihasilkan dari mesin destilasi menyebabkan sel tanaman dapat terbuka dan minyak dan senyawa aromatik untuk parfum dapat keluar.
  4. Uap air akan membawa senyawa aromatik tersebut kemudian melalui tempat pendinginan yang membuatnya terkondensasi kembali menjadi cairan.
  5. Cairan yang berisi campuran air dan minyak akan dipisahkan hingga terbentuk lapisan minyak di bagian atas dan air di bawah. Hingga minyak yang terkandung keluar ke permukaan wadah dan senyawa aromatik yang menguap dapat dikumpulkan secara terpisah.
  6. Salah satu metode digunakan saat ini adalah ekstraksi dengan superkritikal CO2, yaitu CO2 cair yang terbentuk karena tekanan tinggi.
  7. CO2 cair berfungsi sebagai pelarut aromatik yang digunakan untuk ekstraksi minyak gaharu. Metode ini menguntungkan karena tidak terdapat residu yang tersisa, CO2 dapat dengan mudah diuapkan saat berbentuk gas pada suhu dan tekanan normal.

Sumber : okezone.com & gambar